Pendidikan (mungkin) Kunci Sebuah Perubahan #KKN2016

Mungkin, tindakan dari kaisar jepang pasca terjadinya bom nuklir di negaranya bisa jadi benar. Seperti yang banyak di tulis sebagai bentuk ‘penyadaran’,  bahwa pendidikan merupakan salah satu elemen penting dalam membangun sebuah negara yang tertimpa kehancuran. Setidaknya jepang sudah membuktikan, tindakan kaisar jepang dalam mencari semua guru tersisa di seluruh penjuru jepang setelah bom atom yang menimpa negara sakura tersebut membuat jepang yang sekarang menjadi negara Asia dengan katagori negara maju.



Mungkin (pula), apa yang ditugaskan kepada saya dan teman-teman terinspirasi dari tindakan sang kaisar. Pendidikan dijadikan poros dalam merubah sebuah desa di daerah Kab Blora. Dengan nama Kuliah Kerja Nyata (KKN), kami para mahasiswa ditugaskan melakukan sebuah tindakan selama 45 hari (lama kami tinggal) untuk melakukan sebuah aksi nyata untuk merubah satu desa dengan menggunakan pendidikan sebagai senjata utama. Mungkin dengan lamanya durasi yang ditentukan dan juga persiapan yang dirasakan membuat semua tindakan kami seperti angin lewat yang hanya menyejukkan sesaat, atau kalau kata seorang kakak tingkat. Tindakan kita dalam KKN tak berbeda seperti sinterclause, sebuah karakter yang bertugas membagi hadiah (program kerja). Tapi, lebih baik memulai dari pada tidak sama sekali bukan?

Pendidikan menjadi fokus utama kita dalam melakukan semua kegiatan, seperti yang di informasikan sebelum melakukan kegiatan KKN. Kecamatan Banjarejo ini menjadi perhatian utama Pemkab Blora karena statistik tingkat pendidikannya yang rendah (sumber). Kesadaran akan pendidikan setinggi-tingginya menjadi problem utama. Karena memang kebutuhan yang sulit didapatkan membuat pendidikan menjadi suatu hal yang tidak penting. 

Peningkatan mutu pendidikan di sebuah daerah memang tidak mudah, butuh sebuah kemauan di dalam setiap individu untuk berubah, agen-agen penggerak dan juga fasilitas yang memadai sebagai penunjang penguatan sebuah mutu pendidikan di daerah Banjarejo. Tapi sebelum melihat itu semua, banyak faktor lainnya yang menghambat kemajuan peningkatan mutu pendidikan. Salah satu permasalahan utama adalah masalah ‘perut’. Ya semua makhluk yang diciptakan oleh tuhan makan agar bisa tetap hidup, setelah itu baru kebutuhan yang lain bisa dipenuhi. Dengan mayoritas penduduk Karangtalun yang mempunyai mata pencaharian sebagai petani, kebutuhan utama menjadi sangat sulit. Terlebih barang-barang kebutuhan mempunyai harga yang tinggi, karena itulah pendidikan menjadi hal yang dinomor kesekian untuk hal yang harus dipenuhi dalam kehidupan.

Untuk orang yang dianggap asing di lingkungan desa pasti sangat sulit untuk membuat sebuah perubahan, butuh banyak elemen yang mempunyai kesadaran, kemauan dan gerakan yang selaras untuk sedikit merubah sebuah konsep akan pendidikan yang layak untuk menentukan nasib dalam kehidupan. Mungkin saja tindakan kaisar jepang bukan fiktif belaka, sebuah tindakan nyata yang berdampak luar biasa. Saat ini kami mencobanya dengan skala yang sangat kecil. Semoga kegiatan yang sebentar ini bisa menjadi sebuah inpirasi J

Rabu, 20 Juli 2016

Desa Karangtalun, Kab.Blora

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Posting Komentar