Salam Rindu Untukmu
Waktu itu, sekitar 1 tahun lalu.
Saat itu, dimana menjadi idealis itu
sangat menyenangkan.
Ahh aku ingat, sekitar satu tahun lalu.
Saat itu, aku bertemu kalian yang sekarang
menjadi lebih dari sekedar teman.
Tidak terasa sudah satu tahun waktu
berlalu, menjalani rutinitas kuliah dengan nyambi organisasi menjadi Jalan yang
aku pilih untuk berproses. Karena tidak banyak yg orang ini bisa lakukan,
pilihan menjadi terbatas. Sepertinya Baru kemarin, malam dimana aku diminta
untuk mewakili teman2 menjadi bagian dari sebuah ormawa tertinggi di lingkup
fakultas. Sial memang mereka meminta seenaknya, berbicara seakan aku yg
terbaik, ditambah lagi ketika aku diusulkan menjadi ini dan itu. Padahal aku
sendiri tidak mengerti, kenapa harus ?? Bukan berarti menolak, prinsipku jelas.
Tidak ada gunanya bergabung tanpa memberikan kontrubusi yg jelas. Nasihat
seorang kakak membuat aku menerima “pinangan” itu, yg membuatku harus
membuktikan karena ini tahun kedua, tahun pembuktian sampai dimana pengalaman,
pembelajaran dan juga pemahaman yang sudah aku dapatkan selama ini. Tapi tidak
ada hal yang paling bisa membuat ku tenang untuk bersedia mengambil tanggung
jawab itu, kalianlah orangnya. Sekelompok
orang yg menamakan diri MP3.
Ini sudah satu tahun. Sebuah
ketidakyakinan yang dahulu muncul menjadi sebuah rasa syukur. Kamu benar teman,
tuhan selalu Adil dengan Kita. Bahkan aku tidak bisa membayangkan bagaimana
ketika Kita di tempat yang dulu menjadi tujuan perjalanan Kita. Sekali lagi
kamu benar, bagaimana amanah itu berat dengan segala konsekuensinya.
Aku sudah satu tahun. Dibawah payung
ormawa dengan amanah yg tidak mudah untuk dijalani. Bertemu banyak
karakteristik, Saling berbentur ide Dan gagasan, berbagi pengalaman.
Menciptakan sebuah memori demi memori yang terekam dalam beberapa peristiwa. Dalam
ruang persegi itu kita dituntut untuk membuat hal-hal yang efeknya bisa sampai
ke seluruh fakultas yang didasari oleh suara kegelisahan mahasiswa (katanya). Hadir
dengan “warna” yang menjadi identitas diri membuat kita lantang bersuara,
berbicara tentang kebenaran menurut versi masing-masing. Ketegasan “warna” menjadi
bukti eksistensi diri, “warna” yang dijadikan senjata dan perisai, mewarnai atau rela diwarnai.
Komisi Kesayangan |
Terima Kasih kalian.. J
Setelah
satu tahun. Aku harus berani, menjadi layaknya burung kecil yang harus
lompatnya dari sarangnya. Meninggalkan kenyamanan. Melanjutkan ke tahap
berikutnya.
.
.
.
Salam
Rindu untukmu. DEMA FKIP UNS 2016
Depok,
16 Januari 2017
0 komentar:
Posting Komentar