Cara menikmati akhir pekan (ala anak rantau)
Dok.Pribadi |
Semenjak mendapat gelar ‘anak rantau’,
weekend menjadi waktu yang sangat membingungkan. Apalagi buat mahasiswa, banyak
yang memanfaatkannya dengan pulang ke rumah, bertemu dengan orang tua,
menghilang sekejap dan baru kembali ketika senin tiba. Ada juga yang punya
banyak rencana untuk berjelajah ke tempat-tempat yang mungkin asing bagi
mereka. sedangkan saya, banyak hal yang mungkin bisa saya lakukan untuk menatap
weekend dengan ceria tapi pulkan bukan salah satunya.
Sebenernya banyak hal yang bisa
dilakukan buat mengisi waktu weekend. Dulu banget, ada salah satu hobi yang ‘agak
gimana gitu’ sebagai pengisi waktu libur, Yaitu berburu seminar. Entah kenapa
seminar jadi bagian penting pengisi waktu libur, bisa jadi semangat ala mahasiswa,
atau memang tema yang bagus tapi mungkin lebih pada gimana caranya weekend ini gue punya kegiatan sambil
berharap snack dengan bonus makan siang. Sebenernya kegiatan berburu
seminar (apalagi gratis) menjadi rekomendasi yang baik buat kalian pemegang
gelar anak rantau untuk mengisi waktu libur kalian. Kalo mencari ilmu engga
bisa jadi pegangan kalian minimal kalian harus percaya adanya sebuah manfaat
dari apa yang kalian lakukan. Terhindar dari kuatnya grafitasi kasur, sarapan
gratis atau kalo beruntung kalian bisa dapat relasi (yang mungkin bisa jadi
jodoh).
Dan beberapa waktu lalu, ada sebuah
seminar dengan tajuk hoax. Sebuah fenomena yang mendapat banyak perhatian oleh
banyak kalangan termasuk panitia. Sebenarnya udah lama sekali saya menghadiri
acara seminar. Sepertinya tema hoax yang membuat kaki saya melangkah ke sumber
acara. 3 pakar yang dianggap memenuhi kriteria di hadirkan. Satu dari pihak
pemerintah, satu dari lembaga pers, dan lainnya merupakan seorang budayawan.
Hoax atau berita bohong sebenarnya
bukan barang baru di Indonesia. Pemilihan presiden RI tahun 2014 menurut pakar
menjadi gerbang awal massivenya penyebaran hoax di Indonesia. Kemudahan masyarakat
indonesia dalam mengakses internet di perkirakan menjadi alasan berkembangnya
hoax, apalagi perkembangan teknologi elektronik seperti gadget mendukung
kemudahan tersebut. Gadget dengan berbagai ukuran dan harga bertebaran di
pasar, semua masyarakat dari usia muda sampai tua bisa dengan mudah
menggunakannya. Apalagi setiap aspek dalam kehidupan kita mulai memanfaatkan
gadget sebagai alat untuk mempermudah kegiatan sehari-hari. Sekarang coba
kalian lihat di lingkup kecil kehidupan anda, dari mulai keluarga, lingkungan
RT, sekolah, tempat kerja, sampai public space. Coba kalian perhatikan siapa
orang-orang yang tidak memiliki handphone tipe android, dari berbagai tipe. Bahkan
di beberapa orang, mereka memiliki lebih dari satu handphone yang mungkin tipe
dan merk nya berbeda.
Kemudahan
itulah yang kata deputi kominfo salah satu narasumber menganggap bahwa
masyarakat indonesia belum siap dalam menghadapi cepatnya arus informasi yang
berkembang belakangan ini. setiap orang bebas mencari, mendapatkan bahkan
membuat informasi dengan atau tanpa klarifikasi. Beberapa aplikasi yang populer
juga membantu berkembang pesatnya informasi dan juga komunikasi kepada siapapun
di dunia. Apalagi ketika kita berbicara tentang kebebasan berpendapat sebagai
buah dari demokrasi. Perasaan memiliki hak untuk berbicara, berkomentar dan
berpendapat terhadap segala permasalahan juga menyebarkannya di dunia maya
tanpa berfikir efek dari ungkapan kebebasan berpendapat itu yang di nilai
sebagai salah satu aspek ketidaksiapan masyarakat indonesia.
Nah
perkembangan hoax ini membuat oknum nakal memanfaatkannya untuk kepentingan
pribadi. Terdapat banyak sekali situs yang mengatas namakan media memberikan
informasi-informasi yang terkadang tidak bisa di pertanggung jawabkan. Produksi-produksi
berita yang tidak berdasarkan etika jurnalis bertebaran di dunia maya, sehingga
informasi-informasi sesungguhnya tertutupi dengan adanya berita hoax yang
tersebar. Karena itu dewan pers melakukan verifikasi semua media pers, hal ini
berfungsi untuk meminimalisir berita yang tidak sesuai dengan kaidah dan
memudahkan kita mengetahui berita-berita yang bertanggung jawab.
Persoalan
tentang hoax ini sendiri memang sudah menjadi perhatian tersendiri di semua
kalangan. Munculnya beberapa forum yang mengatas namakan anti hoax adalah
sebuah respon masyarakat dalam menyelesaikan masalah ini. persebaran berita
hoax ini sendiri terjadi karena banyaknya permintaan tentang
informasi-informasi yang sesuai dengan apa yang kita sebut dengan sebuah
kebenaran. Keadilan dalam pikiran yang membuat hoax menjadi sulit berkembang,
karena kita terkadang menganggap berita itu benar/valid hanya ketika kita
percaya bahwa berita itu benar, bahkan ada beberapa orang yang sebenarnya tahu
itu hoax tapi tetap di sebar dalih kesesuaian tadi. Berita hoax juga terkadang
menjadi sebuah olok-olok, kita men-share dengan
niat untuk menunjukkan bahwa berita itu hoax namun tanpa kita sadari kita telah
berkontribusi dalam penyebaran berita tersebut.
Mengkonsumsi
sebuah berita juga tidak boleh benar-benar percaya apalagi ketika berita itu
dibuat oleh media mainstream yang sudah terverifikasi. Dalam sebuah berita
sendiri terdapat angel yang
dimunculkan sehingga citra yang muncul akan berbeda walaupun bersumber pada
informan yang sama. Di zaman dahulu, media mainstrem bahkan terang2an
menciptakan berita yang sesuai dengan keinginan pemerintah, mungkin sampai sekarang
tindakan itu masih berlaku. Karena itu muncul beberapa media alternatif yang
memberitakan sebuah informasi tandingan. Salah satunya tentang berita-berita
yang berkembang tentang pabrik semen yang ada di kendeng.
Apresiasi
khusus buat semua kegiatan tentang hoax dan segala bentuk informasi yang
menyimpang. Keberadaan internet yang membuat arus informasi semakin cepat harus
benar-benar kita sikapi dengan baik, penggunaan yang benar akan menciptakan
kebermanfaatan. Internet memang memudahkan, tapi jangan dijadikan sebagai arus
utama. Karena banyak sekali sumber informasi yang bisa kita dapat dari manapun.
Termasuk dalam ketika kita mengikuti seminar-seminar, mendengarkan langsung
dari para pakar. Mungkin teman-teman tidak bisa fokus ketika ceramah menjadi
metode yang digunakan oleh pemateri di setiap seminar. Tapi percayalah ada
beberapa hal yang membuat kalian bisa fokus. Moderator mungkin salah satunya J
Jadi,
kemana kalian menghabiskan waktu weekend kalian para anak rantau?
.
.
Surakarta, 14 April
2017
Gedung F FKIP UNS
0 komentar:
Posting Komentar